Mempertanyakan Kemurnian dan Kejujuran Acara Orang-orang Pinggiran di Trans7
OPINI | 05 May 2012 | 08:06 Dibaca: 11430 Komentar: 86 12
Akhirnya tak tahan juga saya
untuk tak menuliskan tentang ini, setelah Jumat pagi kemarin, saat
pertama kali membuka laman Kompasiana, saya dikejutkan dengan sebuah
judul tulisan yang bercokol di kolom TEREKOMENDASI. Untuk memuaskan rasa
penasaran saya, langsung saja saya click tulisan berjudul Kisah Siti Gadis Kecil Penjual Bakso,
diposting anggal 03 Mei 2012, jam 20.03. Sudah ada beberapa komentar
yang masuk, umumnya menyatakan tulisan itu sudah pernah saya ulas. Belum
satupun komentar yang dibalas penulisnya.
Tulisan itu memang mirip dengan tulisan saya, sama-sama diposting di kanal Berita, rubrik Sosok, hanya saja penulisnya, Miftahul Jannah,
mengkategorikan tulisannya sebagai “Opini”, sedangkan saya menyebut
tulisan saya “Reportase. Ya, sebab saya hanya mereportasekan apa yang
saya tonton di acara Orang-Orang Pinggiran (OOP) yang ditayangkan
Trans7. Foto yang saya posting pun diunduh dari situs Facebook OOP dan
saya sebutkan link-nya. Sementara Miftahul Jannah tidak sepatah kata pun
menuliskan sumber berita maupun gambar. Hal ini akhirnya membuat saya
tergerak untuk menuliskan komentar yangbersifat klarifikasi atas
kebenaran tulisan basi tersebut – yang relevan jika ditulis 2 bulan
lalu, tapi sudah berbeda faktanya jika diposting sekarang.
Pasca komentar saya, banyak
Kompasianer lain yang ikut membalas komentar saya. Di inbox pun saya
dapati seorang donatur pembaca Kompasiana yang mukim di Belanda,
mempertanyakan soal itu kepada saya, kenapa masih ada tulisan serupa,
padahal katanya sudah banyak bantuan. Jam 4 sore, barulah pemilik lapak
membalas komentar saya dan Kompasianer lainnya, cukup dengan 1 alasan :
dia mendapat tugas untuk membuat tulisan opini dan tulisan tentang Siti
itu adalah tugasnya, yang dibuat setelah nonton tayangan OOP di Trans7.
Masalahnya, kalau sekedar tugas,
kenapa harus diposting di Kompasiana? Lagipula, acara OOP episode Siti
Penjual Bakso ini sudah tayang 2 bulan lalu, tiap hari selalu ada
episode lain, kenapa yang dijadikan obyek pengerjaan tugasnya justru
episode lama? Baru saja saya temui fakta, beberapa Kompasianer yang
berkomentar di situ dan tidak mempersoalkan tulisan basi itu, ternyata
memiliki tanggal gabung di Kompasiana yang sama atau hampir sama, yaitu
19 dan 20 April 2012 kemarin. Bisa jadi ini hanya kebetulan belaka.
Tapi yang sangat saya
sesalkan : Admin memilih tulisan itu menjadi Terekomendasi, sementara
penulis sama sekali tak menyebut nara sumber berita dan konten gambar
yang dimuat pun tak disebutkan dari mana. Bagaimana yang seperti ini
bisa lolos? Padahal, kalau saya memposting gambar dengan penyebutan
alamat sumber yang kurang lengkap saja, pasti langsung diberangus oleh
Admin. Sekarang tampaknya sudah di-edit, tapi link sumber yang disebut
pun bukan situs FB OOP Trans7 melainkan sebuah blog. Jadi, apakah
penulis menulis kembali tulisan orang lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar